Mengenal Keunikan Suku Sasak di Desa Wisata Sade
Desa Sade adalah
salah satu desa wisata yang sering menjadi tujuan para wisatawan di
Lombok. Untuk mengenal bagaimana kehidupan asli suku Sasak, Desa ini
memang bisa menjadi salah satu repersentasinya. Anda akan melihat
berbagai ciri khas seperti bangunan rumah, kain tenun serta cara
hidup masyarakat setempat.
Suku Sasak
Desa Sade merupakan
salah satu desa wisata di Lombok. Sehingga desa ini sering dikunjungi
oleh para wisatawan. Suku Sasak bisa dikatakan adalah suku dan
kebudayaan yang paling dominan bagi masyarakat Lombok. Suku ini
dikenal memiliki kebudayaan yang dekat dengan Islam dan berbahasa
Sasak. Sasak juga dikenal sebagai salah satu pengrajin kain tenun di
Indonesia.
Selain memiliki
barang kerajinan yang khas, di Desa Sade kita juga dapat
memperhatikan rumah adat yang unik. Rumah adat unik ini adalah rumah
bagi penduduk Sasak. Meskipun sudah banyak yang memiliki rumah
modern, namun di Desa Sade, rumah adat Sasak masih dipertahankan.
Keunikan Desa Sade Di Pulau Lombok
Desa Wisata Sade, sumber : Kompasiana.com |
1. Dari Segi Bangunan
Keunikan pertama
yang bisa anda lihat ketika berkunjung ke Desa Sade Lombok adalah
dari segi bangunan. Saat anda sampai ke lokasi ini, anda akan dibuat
takjub dengan arsitektur bangunan yang bisa dibilang memilih ciri
yang unik. Hal ini dikarenakan bangunan rumah masih menggunakan pagar
anyaman bambu dengan tiang penopang dari kayu. Dan untuk bagian
atapnya sendiri masih menggunakan alang-alang kering untuk melindungi
dari air hujan.
Ciri khas Rumah Adat
Sasak bahkan dapat langsung dilihat dari pembangunannya. Mereka
memiliki pertimbangan yang khas sesuai keyakinan adatnya mulai dari
proses pembangunan seperti waktu pembangunan yang tepat, lokasi
dibangunnya rumah serta konsep pembangunan rumahnya.
Untuk waktu
pembangunan rumah, suku Sasak berpatokan pada Primbon Tapel Adam dan
Tajul Muluq. Primbon Tapel Adam dan Tajul Muluq adalah penanggalan
khas suku. Namun yang paling paham tentang penanggalan adat ini
biasanya adalah pemangku adat, sehingga siapapun yang ingin membangun
rumah akan bertanya kepada pemimpin adat kapan waktu yang tepat.
Selain waktu, suku
Sasak juga memilih lokasi berdasarkan konsep adatnya. Dengan memilih
lokasi yang baik, mereka meyakini bahwa penghuni rumah dapat
mendapatkan kebaikan dan terhindar dari berbagai hal buruk. Bagi
mereka, tidak baik membangun rumah diatas bekas perapian, bekas
pembuangan sampah, bekas sumur dan pada posisi jalan tusuk sate atau
susur gubug.
Mereka juga tidak
akan membangun rumah berlawanan arah dan ukurannya berbeda dengan
rumah yang lebih dahulu ada. Menurut mereka, melanggar konsep
tersebut merupakan perbuatan melawan tabu (maliq-lenget). Rumah adat
Sasak pada bagian atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke
bawah dengan jarak sekitar 1,5 sampai 2 meter dari permukaan tanah
(fondasi). Atap dan bubungannya (bungus) terbuat dari alang-alang,
dindingnya dari anyaman bambu (bedek), hanya mempunyai satu berukuran
kecil dan tidak ada jendelanya.
Terdapat 3 tipe
rumah adat suku ini, Bale Bonter, Bale Kodong dan Bale Tani. Bale
Bonter adalah rumah pejabat desa. Bale Kodong adalah rumah untuk
pengantin baru atau rumah untuk orang tua yang ingin menghabiskan
masa tuanya. Sedangkan Bale Tani adalah rumah bagi keluarga.
Yang sering dan
paling banyak tentu saja Bale Tani. Bale Tani dibagi menjadi dua
bagian yaitu Bale Dalam dan Bale Luar. Bale Dalam adalah bagian rumah
untuk wanita sehingga terdapat ruang dapur dan kitchen set. Sedangkan
Bale Luar untuk semua anggota keluarga dan tamu.
Rumah adat Sasak
berciri khas dimana dindingnya merupakan anyaman bambu. Meskipun
hanya anyaman bambu, namun cukup kokoh bahkan dikenal tidak rubuh
saat gempa. Sedangkan atapnya merupakan jerami. Lantai rumah adalah
bagian yang paling unik, yaitu campuran dari tanah liat dan kotoran
sapi atau kuda. Campuran tanah liat dan kotoran ini menjadikan lantai
keras sebagaimana lantai semen.
Rumah Adat Sasak |
2. Kain Tenun Desa Sade
Selain dari segi
bangunan, Desa Sade Lombok juga memiliki keunikan lain yaitu kain
tenun. Seperti kain tenun khas lainnya, kain tenun Desa Sade juga
memiliki ciri yang berbeda dengan kain tenun di daerah lain. Ciri
yang paling menonjol adalah dari segi motif dan proses pengerjaan
yang masih sangat tradisional.
3. Tarian Khas Desa Sade
Keunikan lain yang
juga bisa anda lihat ketika berkunjung ke Desa Sade adalah tarian
khasnya. Untuk melihat tarian tersebut, biasanya diadakan pada waktu
tertentu saja. Tidak hanya itu, dalam pagelaran tarian tersebut, anda
juga bisa melihat alat musik tradisional khas pulau Lombok.
4. Suasana Desa Dan Kearifan Masyarakat
Keunikan terakhir
Desa Sade Lombok yang membuat anda nyaman berlama-lama disini adalah
suasana desa dan kearifan masyarakatnya. Dengan menjunjung budaya
yang masih dipegang erat, masyarakat disini sangat ramah kepada
pengunjung. Tidak hanya itu, dengan suasana desa yang bisa dibilang
tradisional anda pun bisa menikmati suasana kehidupan di Desa Sade
pada jaman dulu.
Itu dia keunikan
Desa Wisata Sade di Lombok. Semoga informasi ini bisa menjadi wawasan
yang menarik untuk Anda. Untuk Anda yang ingin memiliki rumah di
sekitar lokasi Banten, silahkan kunjungi halaman Rumah SubsidiSerang.
Posting Komentar untuk "Mengenal Keunikan Suku Sasak di Desa Wisata Sade"